Cileungsi,28 Maret 2017

Dari judul di atas intinya gue ‘gak mau ‘Mati Gaya’ ketika Libur gue bengong di kostan aja.

Mati gaya adalah istilah gaul yang bisa diartikan sebagai situasi pada sesorang dimana ia sedang kehilangan ide, kering inspirasi, “garing”, atau kehilangan sentuhan kreatif sehingga orang tersebut akan melakukan hal-hal yang konyol atau bahkan tidak dapat melakukan apapun.

 Dan akhirnya gue memilih cari kesibukan mengunjungi St. Pasar Senen Jakarta untuk cetak/print tiket KA kebarangkatan gue tanggal 14/04 menuju Semarang (Agenda bulan April). Setelah browsing sana sini,cari info kesana kesitu dan ternyata.

Tiket KA Online hanya boleh di cetak 12 Jam atau 10 menit sebelum kereta berangkat !!!

Makin galau aja deh gue rencana mau iseng isi hiburan ke St. Pasar Senen gue batalkan !!!!.

Karena takut kena virus ‘Mati Gaya’gue cari alternatif lain. Dengan itinerary yang gue buat dadakan gue putuskan untuk jalan2 ke Kota Tua & Pelabuhan Sunda Kelapa.

Basi banget tujuannya sebenarnya ?? Yah Kota Tua sudah Mainstream Banget.

Akan tetapi gue buat itinerary yang seakan akan perjalanan gue ala Backpacker ke Kota Tua lebih berkesan.

  • Naik Bus Mayasari Bakti Ac 42 Jurusan T.Priuk Cileungsi
  • Nyambung Mikrolet M15 menuju St.Kota
  • Nyambung Bajaj menuju Pelabuhan Sunda Kelapa.

Yupz ala Backpacker bukan pakai motor ataupun pake jasa Transportasi online. Gue mau coba pakai Bajaj/bemo biar ‘Gak Mati Gaya’ biar keliatan gregetnya.

Jalan jalan iseng kali ini gue ajak temen gue namanya Nyai Nurmala.

​​
Start pagi jam 07.00 kita ketemuan di kolong fly over Cileungsi. Dilanjutkan dengan menaiki patas AC 42 jurusan T.Priuk-Cileungsi.Dan akhirnya sesampainya di terminal T.Priuk disambung dengan angkot M15. Dan ternyata sepertinya gue salah angkot. Info yang gue dapat harusnya naik angkot M15A,gue putuskan turun lagi dari angkot dan naik M15A. Dan ternyata ???

Gue mati gaya ternyata angkot M15 dan M15A sama aja…tau gitu ngapain gue turun terus nyambung lagi,sial ‘Mati Gaya’.

Dan akhirnya jam 09.00 kita sampai juga di Kota Tua Jakarta.

​Cuaca saat itu panas teriknya minta ampun tidak lama di kota tua kita putuskan untuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang jaraknya tidak begitu jauh dari Kota Tua Jakarta.

Alasan lain kenapa gue memilih kota tua ialah untuk membandingkan Kota Tua Jakarta & Kota Lama Semarang,katanya sih Kota Lama Semarang lebih keceeh dari Kota Tua Jakarta. Tunggu cerita perjalanku di Kota Lama Semarang 14-16/04 nanti.

Sesuai dengan itinerary dadakan yang gue buat biar ‘gak Mati Gaya. Gue mau mencoba menuju Pelabuhan sunda kelapa dengan menaiki Bajaj/Bemo bro biar greget !!!

(Naik Bajaj kaya kita ini,terlihat kaya orang norak !! maklum jarang liat & tidak pernah naik juga).

Jam 10.30 Sampai juga di Pelabuhan Sunda kelapa,buat yang belum tahu Pelabuhan Sunda Kelapa. Pliiss intip di Google yah. Dengan tiket masuk 2500/orang,kita pun panas panasan disana.


Cuaca yang amat panas membuat kita enggan berlama lama.

Sesudah salat Dzuhur kita memutuskan kembali pulang mengingat keyakinan gue bus Jurusan Ac 42 pasti bakalan lama/jarang.

Dan benar saja ketika kita putuskan pulang kembali ke Term T.Priuk kurang lebih hampir 3 Jam kita menunggu patas Ac 42. Sempat berpikir naik patas Ac 25 jurusan T.Priuk Bekasi tapi pasti boros ongkos.

Mati gaya 3 Jam lebih nunggu bus Mayasari Bakti AC42 jurusan T.Priuk-Cileungsi di terminal T.Priuk.

Dan Akhirnya bus datang juga,kita putuskan kembali pulang. Selama perjalanan pulang menuju Cileungsi  Bus yang kita tumpangi Mogok !!! Apes bener mobil mogok di jalan untung kita di oper oleh kondektur bus menggunakan Bus Mayasari Bakti dari arah Tanah Abang menuju Cileungsi.

Menjelang magrib kita sampai juga di Fly Over Cileungsi,langsung istirahat cari makan,selesai makan gue mengatarkan nyai pulang dulu dan melanjutkan perjalanan pulang ke kostan. Sebelum pulang gue putuskan salat magrib dulu di pom bensin prapatan Cileungsi. Setelah salat gue putuskan pulang dan ternyata. Jalan menuju kostan gue macat paraaaahh !!!! Gue pun putuskan Jalan kaki menuju kostan.

Eaaa jalan kaki kurang lebih 3 Kilo dari pada berjam jam di angkot karena macet bisa ‘Mati Gaya’ gue. Jalan kaki adalah pilihan.

Menahan pegel jam 19.30 gue sampai juga di kostan…..

Share cost biaya yang gue hitung ber 2

  • Patas Ac 42 PP (60K)
  • Mikrolet M15 PP (30K)
  • HTM P Sunda Kelapa (5K)

Total PP berdua (95K)